mampir ke tinyurl.com/qxyz5ea. Berbagi sttus di Facebook biasa dlakukn siapa sj, entah itu pengguna yg msh muda/yg telah dewasa. namun, kekerapan berbagi di Facebook dianggap orang yg kesepian.
Pada riset yg dipublikasikan olh Charles Sturt University (CSU), New South Wales, Australia, di jurnal Computers in Human Behaviour, mengkaji postingan sttus di Facebook lbh dr 600 wanita. Setengahnya menggambarkan dirinya kesepian.
Hasilnya, lbh dr 79 % pengguna yg menggambarkan dirinya kesepian di infrmsi pribadi, sperti buku favorit & film. Terlebih lagi, hampir 98 % pengguna kesepian berbagi sttus hbngnnya scra terbuka di Facebook, bknnya mmbtasi pd teman-teman. bhkn, pengguna ini scra terbuka berbagi alamat rumah scra online.
Ini semua diungkapkan Penulis riset, Profesor Yeslam Al-Saggaf & Sharon Neilson dr School of Computing and Mathematics di CSU. Orang-orang yg tidak scra eksplisit mnytakan kesepian di Facebook cndrung berbagi mengenai agama & politik.
mnrut Al Saggaf, sngt masuk akal jika orang-orang kesepian mengungkapkan jns infrmsi yg dimaksud. "mrka pengin bikin orang lain lbh gampang memulai berhbngn dg mrka, yang dapat mmbntu mrka mngtasi kesepian," kata Al Saggaf sperti dikutip MarketWatch, Kamis (22/5/2014).
Rich DeNagel (45) yg mrpkan mantan guru di sekolah tinggi mngaku meninggalkan Facebook dlm bbrp bulan krn itu membuatnya mrsa tertekan.
"Saya mrsa Facebook mrpkan pengalaman kesepian," kata DeNagel.
DeNagel yg mempunyai 500 teman di Facebook mengatakan, walau membuatnya mrsa kesepian jaringan sosial jg memiliki guna supaya orang ttap berhbngn dg orang-orang yg mngkin telah kehlgan kontak.
riset yg dlakukn Al Saggaf & Neilson bknlah yg pertama kalinya menghubungkan Facebook dg tekanan emosional. pd 2012, Larry Losen, profesor psikologi di California State University menganalisa 800 pengguna Facebook & menguji brbgai gangguan psikologis. hslnya, orang yg kerap mmberikn Like ke aktvts orang lain di Facebook mnnjukkan gjla mania/kompulsif.
liputan6.com
Pada riset yg dipublikasikan olh Charles Sturt University (CSU), New South Wales, Australia, di jurnal Computers in Human Behaviour, mengkaji postingan sttus di Facebook lbh dr 600 wanita. Setengahnya menggambarkan dirinya kesepian.
Hasilnya, lbh dr 79 % pengguna yg menggambarkan dirinya kesepian di infrmsi pribadi, sperti buku favorit & film. Terlebih lagi, hampir 98 % pengguna kesepian berbagi sttus hbngnnya scra terbuka di Facebook, bknnya mmbtasi pd teman-teman. bhkn, pengguna ini scra terbuka berbagi alamat rumah scra online.
Ini semua diungkapkan Penulis riset, Profesor Yeslam Al-Saggaf & Sharon Neilson dr School of Computing and Mathematics di CSU. Orang-orang yg tidak scra eksplisit mnytakan kesepian di Facebook cndrung berbagi mengenai agama & politik.
mnrut Al Saggaf, sngt masuk akal jika orang-orang kesepian mengungkapkan jns infrmsi yg dimaksud. "mrka pengin bikin orang lain lbh gampang memulai berhbngn dg mrka, yang dapat mmbntu mrka mngtasi kesepian," kata Al Saggaf sperti dikutip MarketWatch, Kamis (22/5/2014).
Rich DeNagel (45) yg mrpkan mantan guru di sekolah tinggi mngaku meninggalkan Facebook dlm bbrp bulan krn itu membuatnya mrsa tertekan.
"Saya mrsa Facebook mrpkan pengalaman kesepian," kata DeNagel.
DeNagel yg mempunyai 500 teman di Facebook mengatakan, walau membuatnya mrsa kesepian jaringan sosial jg memiliki guna supaya orang ttap berhbngn dg orang-orang yg mngkin telah kehlgan kontak.
riset yg dlakukn Al Saggaf & Neilson bknlah yg pertama kalinya menghubungkan Facebook dg tekanan emosional. pd 2012, Larry Losen, profesor psikologi di California State University menganalisa 800 pengguna Facebook & menguji brbgai gangguan psikologis. hslnya, orang yg kerap mmberikn Like ke aktvts orang lain di Facebook mnnjukkan gjla mania/kompulsif.
liputan6.com